Translate

[Nyata!!] Pembantaian Kejam Oleh yang mengaku Joker!

Entah apa yang ada di dalam pikiran James Holmes yang melakukan penembakan secara brutal saat pemutaran film "The Dark Knight Rises" di Colorado, AS. Kepada polisi, ia mengaku sebagai Joker. "Aku adalah Joker," ucap Holmes kepada petugas kepolisian Aurora seperti dilansir ABC, Sabtu (21/7/2012).

Dalam film, Joker adalah musuh bebuyutan Batman yang cerdik dan kejam. Tetapi ketika melakukan aksi sadisnya, Holmes justru memakai penutup muka seperti Bane, musuh Batman di 'The Dark Knight Rises'. Menurut salah seorang tetangga pelaku, Holmes merupakan orang yang pemalu dan suka menyendiri. Ia merupakan seorang mahasiswa jurusan  farmasi.
Bane
Insiden penembakan yang dilakukan pemuda berusia 24 tahun itu dilakukan saat pemutaran midnight di bioskop 16 Century sekitar pukul 00.30 dini hari waktu setempat, Jumat (20/7/2012). Pelaku menembaki penonton secara brutal dengan senjata sejenis riffle saat film 'The Dark Knight Rises' baru mulai sekitar 15 menit.

Kepolisian setempat sebelumnya mengatakan korban tewas berjumlah 14 orang, 10 meninggal di tempat dan empat orang lainnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Namun kemudian meralatnya menjadi 12 orang tewas dan sekitar 50 orang terluka akibat kejadian ini.

Dari insiden tersebut tiga warga negara Indonesia yang juga merupakan satu keluarga mengalami luka. Sang ibu dan anak mengalami luka tembak, sedang sang ayah hany mengalami luka memar. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene membenarkan kabar yang menyebut adanya tiga warga negara Indonesia yang turut menjadi korban dalam insiden berdarah tersebut.

"Betul dan Konsulat Jenderal di LA sudah mengetahui namanya, mereka adalah satu keluarga," kata Tene saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (21/7/2012). Dari tiga korban itu, ibu dan anak yang mengalami luka cukup serius sehingga harus dievakuasi ke rumah sakit setempat, sementara sang ayah hanya mengalami luka memar sehingga tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
"Anggiat M Situmeang (45), Rita Paulina Situmeang (45), dan sang anak Prodeo Et Patria Situmeang (15)," seperti dikonfirmasikan oleh juru bicara Kemlu Michael Tene saat dikonfirmasi, Sabtu (21/7/2012).
"Anaknya mengalami luka tembak, tapi kondisinya stabil," jelas Tene. Saat ini kondisi dua korban tersebut di bawah pengawasan Konsulat Jenderal RI. Insiden penembakan yang dilakukan pemuda berusia sekitar 20 tahun itu terjadi saat pemutaran midnight di bioskop 16 Century sekitar pukul 00.30 dini hari waktu setempat, Kamis (19/7). 

Tentang si Pelaku


Pelaku diidentifikasi bernama James Holmes. University of Colorado telah merilis foto pelaku yang sempat mengenyam pendidikan yang mempelajari obat-obatan itu.

Menurut catatan publik yang dilansir TIME, Jumat (20/7/2012), alamat terakhir Holmes berada sekitar tiga mil dari bioskop tempat kejadian. Dia mungkin tinggal di sana dengan dua teman sekamar, meskipun polisi telah mengesampingkan keterlibatan orang lain dalam serangan tersebut.

Catatan menunjukkan bahwa Holmes tinggal di alamat tersebut sejak Mei 2011. Sebelum itu, ia tinggal di San Diego dan Riverside, California, dekat University of California.

Juru bicara Kepolisian San Diego mengatakan bahwa Holmes tidak memiliki catatan kriminal saat tinggal di daerah San Diego. Sementara menurut juru bicara kepolisian Aurora yang berbicara kepada acara Today, Holmes tidak memiliki urusan dengan polisi selain satu tiket pelanggaran lalu lintas ringan.

Pemerintah federal bersikukuh bahwa Holmes tidak berada dalam daftar pengawasan yang menunjukkan bahwa dia berbahaya, dan insiden ini diyakini tidak terkait dengan aksi terorisme.

Usai insiden, seorang wanita yang mengidentifikasi dirinya sebagai ibu Holmes dihubungi oleh ABC News. "Anda menangkap orang yang tepat," katanya, berbicara dari rumahnya di San Diego. "Saya perlu menelepon polisi ... saya harus terbang ke Colorado."

Meskipun catatan publik menunjukkan bahwa Holmes tidak memiliki izin kepemilikan senjata, saat melakukan aksinya ia membawa shotgun, rifle dan dua pistol. Setelah ditahan polisi, Holmes mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia memiliki bahan peledak di rumahnya.

Polisi kemudian menyisir lima bangunan di daerah tersebut. Kepala Kepolisian Dan Oates mengatakan jika mereka menemukan alat peledak cukup canggih. "Kita bisa berada di sini selama berhari-hari."

Menurut informasi yang diperoleh oleh Denver Post, Holmes mendeskripsikan dirinya pada aplikasi sewa apartemennya tahun lalu sebagai mahasiswa yang "tenang dan santai." ?


Share on :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Serius ga Sih?. Diberdayakan oleh Blogger.